spiritual kita seperti laut, kadang pasang kadang surut, jiwa kita seperti langit, kadang cerah kadang mendung, pengetahuan kita seperti kaca, kadang jernih kadang buram---------Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. ~ Sayidina Umar bin Khattab

Wednesday 25 March 2015

Belajar fiqih 22

�� Halaqoh 22
�� Sunnah-sunnah Wudhū' (bag 2)
�� Oleh Ust. Abu Ziyad Eko Haryanto, MA
-----------------------
بسم اللّه الرحمن الرحيم
أَلْحَمْدُ لِلّهِ وَالصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ سَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Ikhwan dan akhwat yang dimuliakan Allāh, kita lanjutkan halaqoh berikutnya (halaqoh 22), kita masih membahas sunnah-sunnahny wudhū'.

Telah kita sebutkan sunnah:
① membaca Bismillāh
② membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke bejana
③ kumur-kumur
④ istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung)
⑤ mengusap semua bagian kepala kita

Apa dalil dari sunnah-sunnah di atas?

Disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim bahwasanya Abdullāh Ibni Zayd radhiyallāhu 'anhu pernah ditanya tentang bagaimana wudhū' nya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Saat itu kemudian Abdullāh Ibni Zayd meminta 1 bejana air. Kemudian berwudhū' seperti wudhū' nya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.

سأل عبد الله بن زيد عن وضوء النبي صلى الله عليه وسلم فدعا بتور من ماء فتوضأ لهم وضوء النبي صلى الله عليه وسلم فأكفأ على يده من التور فغسل يديه ثلاثا ثم أدخل يده في التور فمضمض واستنشق واستنثر ثلاث غرفات ثم أدخل يده فغسل وجهه ثلاثا ثم غسل يديه مرتين إلى المرفقين ثم أدخل يده فمسح رأسه فأقبل بهما وأدبر مرة واحدة ثم غسل رجليه إلى الكعبين

Kemudian Abdullāh Ibni Zayd menumpahkan air ke tangannya (dari bejana itu) (tangannya tidak dimasukkan ke bejana air tapi ditumpahkan) kemudian dibasuh 3x, kemudian tangan yang sudah bersih tadi dimasukkan ke dalam bejana dan mengambil air untuk berkumur-kumur, memasukkan air ke kehidung (istinsyaq) kemudian mengeluarkannya (istintsar) sebanyak 3x. Kemudian tangannya dimasukkan lagi ke bejana dan membasuh muka 3x. Kemudian membasuh tangan 3x sampai siku. Kemudian memasukkan tangannya lagi ke tempat air dan mengusap kepalanya dari depan ke belakang dan kembali dikedepankan lagi 1x. Dan (yang terakhir) membasuh kedua kakinya sampai mata kaki (3x).

Ini semua menunjukkan bahwasanya itulah wudhū' yang sempurna yang disunnahkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Sunnah wudhū' yang berikutnya adalah :

⑥ Mengusap kedua daun telinga menggunakan air yang baru (bukan air bekas membasuh kepala) untuk mengusap baik bagian dalam dan bagian luarnya.

Caranya:
Kedua telunjuk kita masukkan ke dalam lubang telinga, kemudian ibu jari diletakkan dibelakang telinga kemudian diputar ke depan, dilakukan 1x (sama dengan mengusap kepala 1x).
⑦ Menyela-nyela jenggot tebal kita dengan jari yang telah dibasahi air.

Disela-selakan karena agar air wudhū' sampai ke dalam kulit dagu. Kalau hanya dilewatkan saja maka tidak mengenai kulit dagu, terutama kalau jenggot kita tebal.

Namun ini sunnah, artinya kalau orang membasuh muka dan cukup bagian depan atau luarnya saja dari jenggot yang tebal sebenarnya sudah mencukupi, tetapi sunnahnya kita mensela-selai jenggota yang tebal dengan jari.

Demikian, in syā Allāh kita lanjutkan ke halaqoh berikutnya.

بِاللَّهِ التَّوْفِيْقِ وَ الْهِدَايَةِ.
وَصَلَّى اللّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
___________________
�� Transkriptor : Ummu 'Abdirrahman
♻ Editor : Dr. Farid Fadhillah Abu Abdillah
�� Murojaah : Ust. Abu Ziyad Eko Haryanto M.A.

No comments:

Post a Comment