spiritual kita seperti laut, kadang pasang kadang surut, jiwa kita seperti langit, kadang cerah kadang mendung, pengetahuan kita seperti kaca, kadang jernih kadang buram---------Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. ~ Sayidina Umar bin Khattab

Sunday 1 March 2015

Belajar fiqih 6

�� Halaqoh 6
�� Biografi Imam Ibnu Qāsim Al-Ghazzi (bag.  2)
✒ Oleh Ust. Abu Ziyad
--------------------

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

أَلْحَمْدُ لِلّهِ وَالصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي.

Ikhwan dan akhwat para peserta kajian fiqh yang dimuliakan Allāh, pada kesempatan kali ini kita akan meneruskan apa yang telah kita sampaikan pada sesi yang ke-5 tentang sirah atau biografi Syaikh Muhammad bin Qassim Al-Ghazzi yang pada saat itu sudah kita bahas tentang sifat-sifat beliau.

Kita sebutkan bahwasanya:
• sifat beliau adalah orang yang memiliki berbagai macam kemampuan di berbagai bidang ilmu
• beliau dikenal dengan ketenangan dalam kepribadiannya
• orang yang ta'at dalam menjalankan syari'at Islam
• orang yang sangat cerdas
• berakhlaq mulia
• qona'ah terhadap apa yang diberikan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dan Al-Imam Zainuddin Ibnu Muzhir mengundangnya ke sekolahannya dan juga bertemu dengan Syihabuddin Al-Absyaihi dan dijadikan menantu oleh 'Alāuddin Al-Hanafi.

Beliau terus berkembang keilmuan dan kegiatan dakwahnya sehingga beliau ditunjuk untuk mengajar di Jāmi' Al-Azhar di Mesir yang tidak bisa mengajar di tempat tersebut kecuali orang-orang pilihan dan orang-orang yang memang dipersaksikan oleh para ulama dengan keilmuannya.

Beliau juga berfatwa disana dengan menjawab berbagai macam pertanyaan yang disampaikan masyarakat pada masa itu. Dan syaikh beliau Imam Asy-Syakhawi mengatakan:

و هو جدير بذالك - أي بالفتيا

Dia berhak memberikan fatwa pada saat ini (saat Qāsim Al-Ghazzi masih hidup).

Intinya beliau adalah seorang yang sangat cerdas dan memiliki ilmu yang luas sehingga beliau menjadi mufti di Jāmi' Al-Azhar dan juga mengajar disana.

• Siapakah murid-murid beliau?
Diantara murid beliau yang paling terkenal adalah:
① Asy-Syaikh Al-'Allamah Al-Mishriy Al-Qadhi Al-Hanafi yang wafat pada tahun 932 H.
② Syaikh Al-'Allāmah Abul Fatah Badruddin Abdurrahīm bin Ahmad, wafat tahun 963 H.

• Kemudian apa saja karya dan karangan-karangan-karangan Beliau?
① Yang paling terkenal adalah kitab yang akan kita bahas bersama yaitu Kitab Fathul Qarīb Al-Mujīb Fii Syarhi Alfadzit Taqrīb, yang disebut juga dengan Al-Qaulul Mukhtār FīSyarhi Ghāyatil Ikhtishār. Dan dikenal dengan Syarh Ibn Qāsim 'Ala Matni Abi Syujā'.

Dan buku ini diterima oleh masyarakat dan mendapatkan qabūl dari kalangan kaum muslimin sehingga menyebar dengan sangat cepat, sangat luas dan dijadikan kurikulum, rujukan serta bahan ajar untuk para pelajar yang ada di Jāmi' Al-Azhār dan juga diajarkan oleh para ulama Syafi'iyyah.

Buku ini memiliki kelebihan:
√ Ibarāt (ungkapan-ungkapan) yang ada didalamnya mudah difahami
√ Taqsimāt (pembagian) yang jelas dan mudah untuk dimengerti
√ Buku ini buku yang paling masyhur dari karangan Beliau.

② Hasyiyāt 'ala Syarhit Tashrīf.

③ Hasyiyāt yang ditulis oleh Beliau untuk mensyarah Al-'Aqāid (Hasyiyāt 'Ala Syarhil 'Aqāid). Dan Imam As-Sakhāwi memuji tulisan Beliau ini. Dan disebutkan bahwa Ibnu Qāsim menjadikan buku ini sebagai pegangan dalam pengajaran terhadap murid-muridnya untuk materi aqidah atau tauhid.

Beliau wafat pada tahun 918 H setelah dipenuhi kehidupannya dengan ilmu, pengajaran, beramal dan berdakwah pada dīn yang mulia ini.

Dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan balasan yang berlipat kepada Beliau atas apa yang diberikan untuk Islam dan kaum muslimin.

Demikian yang bisa kita bahas dari kehidupan Al-Imām Ibn Qāsim Al-Ghazzi, semoga memberikan manfaat untuk kita semua dan menambahkan hasanah pengetahuan kita terhadap kehidupan para ulama.

وَصَلَّى اللّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
____________________
�� Transkriptor : Ummu 'Abdirrahman
�� Maraji' : http://dar-alifta.org/ViewScientist.aspx?ID=75
♻ Editor : Dr. Farid Fadhillah Abu Abdillah
�� Murojaah : Ust. Abu Ziyad Eko Haryanto M.A.

No comments:

Post a Comment